[ad_1]
KabarBaik.co – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menggelar sosialisasi calon mitra Program Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Graha Kadin Jatim. Acara ini melibatkan perwakilan dunia usaha serta Kadin kabupaten/kota se-Jawa Timur dan bertujuan mendorong partisipasi sektor swasta dalam menyukseskan program nasional ini.
Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Adek Dwi Putranto, menjelaskan bahwa program MBG merupakan inisiatif strategis nasional yang diamanatkan oleh pemerintah pusat kepada Kadin Indonesia. Program ini dirancang untuk menyediakan makanan bergizi secara gratis kepada jutaan siswa sekolah dasar di seluruh Indonesia.
“Sudah ada beberapa daerah yang mulai menjalankan program ini, bahkan telah membentuk dapur MBG. Kadin Jatim siap mendukung melalui pelatihan bagi pengurus koperasi Merah Putih melalui Kadin Institute,” ujar Adek, Rabu (4/6).
Ia menegaskan bahwa program MBG menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Program ini diharapkan dapat meningkatkan asupan gizi anak-anak Indonesia demi mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal.
Wakil Ketua Umum Bidang Konstruksi Kadin Jatim, M. Rizal, menambahkan bahwa Kadin telah aktif terlibat sejak 2024. “Kami mulai membentuk kemitraan dengan sektor swasta pada Februari, sementara kegiatan operasional sudah berjalan sejak Januari 2025. Dapur MBG harus segera hadir di setiap desa untuk menjangkau anak-anak usia sekolah,” jelas Rizal.
Ia mengungkapkan, di Jawa Barat, anggaran MBG mencapai Rp50 triliun per tahun. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat pembangunan dapur MBG.
Ketua Koordinator Satgas MBG Kadin Jatim, Desi Arianti, menyampaikan bahwa hingga kini Jawa Timur telah memiliki 708 titik dapur MBG, dengan tambahan 91 dapur baru pada Mei. “Target kami adalah 150 dapur di Jawa Timur, dengan Surabaya sebagai kota dengan jumlah pendaftar terbanyak,” ungkap Desi.
Untuk memenuhi syarat sebagai lokasi dapur MBG, lahan harus memiliki luas minimal 400 meter persegi dan berada dalam radius maksimal 5 kilometer dari sekolah dasar. Setiap kecamatan ditargetkan memiliki tiga dapur.
Proses verifikasi lokasi dilakukan oleh tim pusat. Setelah lokasi mendapat status “persiapan” dan lolos verifikasi, pembangunan dapur dapat dimulai. “Dapur harus memenuhi standar Sistem Penyediaan Pangan Institusional (SPPI) dan lolos uji kelayakan oleh Kadin Indonesia. Setelah itu, tim operasional akan terdiri dari Kepala SPPG, ahli gizi, dan akuntan,” papar Desi.
Dalam pelaksanaan program, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar. Untuk bahan baku, disiapkan dana sebesar Rp660 juta per dapur, sementara dana operasional mencapai Rp198 juta untuk memenuhi kebutuhan 3.000 porsi makanan per periode. Tenaga kerja mendapat insentif Rp2.000 per porsi yang disiapkan. Selain itu, tersedia alokasi Rp132 juta untuk biaya sewa fasilitas dan lahan.
Menu makanan dirancang oleh ahli gizi untuk memenuhi kebutuhan anak usia sekolah. Setiap paket terdiri dari nasi putih (80-100 gram), ayam (50 gram), lauk utama (30 gram), sayur (40 gram), dan buah segar (150 gram). “Komposisi ini memastikan keseimbangan antara karbohidrat, protein, serat, dan vitamin yang dibutuhkan anak,” tutup Desi.
Dengan kolaborasi aktif dari berbagai pihak, Kadin Jatim optimistis dapat memperluas dampak positif program MBG demi mewujudkan generasi Indonesia yang lebih sehat dan cerdas.(*)
Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News
Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra
[ad_2]
Source link