[ad_1]
KabarBaik.co – Di tengah dinamika politik nasional yang terus berkembang, wacana pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menjadi sorotan berbagai pihak.
Salah satunya Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. Ia menyambut hangat rencana tersebut dan menyebutnya sebagai langkah berani dalam merajut persatuan bangsa.
Saat ditemui di sela kunjungannya di Sidoarjo, Jawa Timur, Bahlil menyampaikan bahwa komunikasi antartokoh bangsa merupakan tradisi luhur yang tak boleh ditinggalkan.
Baginya, silaturahmi bukan sekadar pertemuan biasa, tapi jembatan untuk menyatukan pikiran demi masa depan Indonesia.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang pemimpinnya saling bicara, saling mendengar. Pertemuan ini mencerminkan kematangan demokrasi dan kesungguhan membangun negeri,” ujarnya, Minggu (11/5).
Ia menambahkan, dalam kondisi global yang penuh ketidakpastian, Indonesia membutuhkan stabilitas politik yang kokoh. Salah satu caranya adalah dengan merangkul semua elemen, termasuk para pemimpin yang pernah mengemban amanah kenegaraan.
Bahlil juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo sebelumnya telah menjalin komunikasi dengan sejumlah tokoh nasional seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo, dan Try Sutrisno. Menurutnya, itu adalah bukti bahwa Prabowo tak ingin membangun bangsa sendirian.
“Ini bukan soal kekuasaan, ini soal kolaborasi. Bangsa ini milik semua, dan membangunnya pun harus dengan semua,” ucapnya.
Ia berharap, langkah-langkah ini menjadi pondasi untuk pemerintahan yang inklusif, terbuka terhadap kritik, dan bijak dalam mengambil keputusan. Bahlil juga mengajak masyarakat untuk tidak terjebak dalam polarisasi masa lalu, melainkan bersama-sama menatap masa depan.
“Dialog harus terus dibuka. Para tokoh bangsa punya pengalaman yang luar biasa. Bila disatukan, bisa jadi kekuatan dahsyat untuk membawa Indonesia melompat lebih jauh,” tandasnya.
Pertemuan antara Prabowo dan Megawati, bila terwujud, diyakini akan menjadi simbol kuat bahwa Indonesia bisa bersatu meski berbeda pandangan, selama tujuannya adalah satu: Indonesia maju dan sejahtera. (*)
Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News
Penulis: Yudha
Editor: Andika DP
[ad_2]
Source link